Aktivis Strategi Pemuda Desak Polres Sumenep Ungkap Dalang Pembunuhan Hamsan

Doc.Foto Aktivis Strategi Pemuda Menggelar Audiensi Dengan Polres Sumenep

Sumenep, detik1.co.id // Sejumlah aktivis dari organisasi Strategi Pemuda Sumenep menggelar audiensi dengan Polres Sumenep pada Kamis, 8 Mei 2025. Mereka menuntut kejelasan penanganan kasus pembunuhan Hamsan yang dinilai mandek dan belum menunjukkan titik terang.

Dalam pertemuan itu, para aktivis mempertanyakan siapa sebenarnya yang menjadi otak di balik pembunuhan tersebut. Mereka mendesak pihak kepolisian agar bertindak lebih transparan dan segera menuntaskan kasus yang telah menyita perhatian publik.

Hasyim Khafani, salah satu perwakilan aktivis, secara tegas meminta agar aparat segera menangkap tiga orang yang diduga kuat terlibat. “Kami menuntut Polres tidak tinggal diam. Tiga nama yang diduga terlibat sudah disebut, mengapa belum ada tindakan?” tegasnya.

Lebih lanjut, Hasim menyampaikan bahwa lambatnya proses hukum dapat menimbulkan spekulasi liar dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

Menanggapi hal tersebut, Kanit Pidum Polres Sumenep, Asmuni, menyatakan bahwa proses penyelidikan masih berjalan. Ia mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kasat Reskrim untuk menindaklanjuti laporan dan dugaan yang berkembang.

“Kami akan koordinasikan terlebih dahulu dengan Kasat Reskrim. Beliau masih ada keperluan di Polda Jatim,” ujar Asmuni kepada perwakilan aktivis.

Kasus pembunuhan Hamsan menjadi salah satu perhatian utama masyarakat Sumenep dalam beberapa bulan terakhir. Selain belum terungkap, kasus ini juga dikelilingi oleh isu dugaan keterlibatan oknum tertentu yang memperkeruh suasana.

Strategi Pemuda Sumenep menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Mereka berharap tekanan dari masyarakat sipil dapat mendorong aparat penegak hukum untuk bekerja secara serius dan terbuka.

“Keadilan tidak boleh ditunda-tunda. Ini soal nyawa manusia dan kepercayaan publik terhadap hukum,” tutup Hasyim.

Baca Juga:
Unik, Benih Padi Hendak Ditanam Hilang
error: