Pulau Sapudi Diguncang Rentetan Gempa, Warga Desak Pemerintah Tutup Operasional HCML

Ket. Foto Pengeboran Migas oleh HCML

Sumenep, detik1.co // Warga Kepulauan Sapudi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mendesak pemerintah untuk menutup dan menghentikan seluruh aktivitas operasional perusahaan migas Husky-CNOOC Madura Limited (HCML). Desakan tersebut mencuat setelah muncul dugaan bahwa aktivitas eksplorasi dan produksi migas perusahaan tersebut menjadi penyebab rentetan gempa yang kerap mengguncang wilayah kepulauan itu dalam beberapa bulan terakhir.

Sejumlah warga dan tokoh masyarakat menilai, intensitas gempa di sekitar perairan Sapudi meningkat sejak kegiatan pengeboran dan eksploitasi migas HCML semakin gencar dilakukan.

“Kami menduga gempa yang terjadi ini bukan peristiwa alam semata, tapi ada kaitannya dengan aktivitas HCML. Karena itu, kami minta pemerintah menghentikan operasi mereka,” ujar Fero Feriyanto, salah satu tokoh masyarakat setempat, Sabtu (18/10/2025).

Komisaris Media Suaramadura itu menambahkan, meski gempa yang terjadi tergolong sedang dan tidak berpotensi tsunami, getarannya sering kali dirasakan dan menimbulkan kepanikan, terutama di wilayah Kecamatan Nonggunong dan Gayam. Akibat guncangan yang berulang, ratusan rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan.

Ket. Foto Fero Feriyanto Warga Desa Kalowang Sekaligus Komisaris Media Suaramadura

“Kalau dibiarkan terus, bisa membahayakan keselamatan masyarakat. Kami sudah resah. Jangan sampai kepentingan perusahaan mengorbankan nyawa dan kenyamanan warga,” tegasnya.

Fero juga menyoroti sikap HCML yang dinilai tertutup terhadap aktivitasnya di perairan sekitar Sapudi. Ia menyebut, perusahaan migas itu tidak pernah secara terbuka menjelaskan kegiatan apa saja yang dilakukan di lokasi pengeboran yang berjarak sekitar 14 kilometer dari Pulau Sapudi.

“HCML itu mulai beroperasi di sekitar Sapudi sejak tahun 2017. Setahun kemudian, tepatnya pada 2018, gempa pertama kali terjadi di sini. Sejak akhir bulan kemarin, gempa kembali terus melanda hingga terakhir tadi pagi,” ungkapnya.

Baca Juga:
Ketua PCNU Sumenep Apresiasi Upaya Polisi Ungkap Kebakaran Kayu di Kantor MWCNU Lenteng

Hingga berita ini ditulis, pihak HCML belum memberikan keterangan resmi terkait tudingan masyarakat tersebut. Warga pun berharap pemerintah daerah maupun pusat segera turun tangan untuk melakukan investigasi ilmiah dan transparan, guna memastikan penyebab pasti gempa yang mengguncang wilayah Kepulauan Sapudi.

Sebagai bentuk penolakan terhadap keberadaan HCML, masyarakat berencana menggelar aksi damai di kantor kecamatan setempat.

“Kami tidak menolak pembangunan, tapi jangan sampai pembangunan justru membawa bencana bagi rakyat kecil,” pungkas Faizel salah satu perwakilan warga Nonggunong

 

error: