SABHUMI BARAT BASRA dan SANTRI GRUP: Menggerakkan Potensi Ekonomi Baru Bangka Belitung

SABHUMI BARAT BASRA dan SANTRI GRUP: Menggerakkan Potensi Ekonomi Baru Bangka Belitung
Doc.Foto ji Lilur Bersama Beberapa Perusahaannya

Situbondo, detik1.co.id // Bangka Belitung dikenal luas sebagai penghasil timah, yang telah menjadi motor utama ekonominya sejak era kolonial Belanda, masa kemerdekaan ketika masih bergabung dengan Sumatera Selatan, hingga era reformasi sebagai provinsi mandiri.

Meski timah menjadi fondasi sejarah dan ekonomi daerah, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy (akrab disapa Ji Lilur) menegaskan bahwa potensi Bangka Belitung jauh lebih besar dari sekadar tambang timah. Ia menyoroti peluang besar di sektor pertambangan dan perikanan budidaya, dua bidang yang kini tengah ia geluti secara intensif.

Ji Lilur mengungkapkan bahwa pengembangan budidaya laut di Pulau Bangka kini menghadapi tantangan besar.
“Laut di Pulau Bangka telah rusak parah akibat aktivitas penambangan timah. Terumbu karang hancur, populasi ikan juga sangat memprihatinkan,” ujarnya.

Sebaliknya, Pulau Belitung membawa harapan baru. Berkat kesadaran masyarakat menjaga kelestarian lingkungan, laut di Belitung tetap terjaga dengan baik.
“Alhamdulillah, laut Pulau Belitung masih terjaga. Ini menjadi peluang besar untuk pengembangan perikanan budidaya,” tambahnya.

Pulau Belitung memiliki potensi besar untuk budidaya laut dengan komoditas unggulan, seperti:Kerapu,Teripang,Napoleon,Udang kipas,Kuda laut,Lobster,Kepiting, dan berbagai jenis ikan lainnya.

Melihat peluang ini, Surya Bhumi Bandar Darat Bandar Samudera Nusantara Grup (SABHUMI BARAT BASRA Grup), melalui induknya Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup), telah memetakan potensi budidaya laut di Kabupaten Belitung. Saat ini, proses perizinan budidaya laut seluas 1.000 hektare tengah berjalan, yang akan dibagi menjadi 10 area budidaya masing-masing 100 hektare.

Program awal BALAD Grup akan berfokus pada tujuh komoditas utama: lobster, kerapu, kepiting bakau, kuda laut, teripang, napoleon, dan rumput laut, sebelum memperluas ke jenis-jenis lainnya.

Di sektor pertambangan, SANTRI GRUP bagian dari SABHUMI BARAT BASRA telah aktif melakukan studi dan pemetaan potensi tambang di tiga kabupaten: Belitung, Belitung Timur, dan Bangka Selatan dalam dua minggu terakhir. Ji Lilur memastikan SANTRI GRUP akan memperluas operasi mereka ke seluruh kabupaten dan kota di Bangka Belitung.

Baca Juga:
Pastikan Stok Barang Aman Hingga Lebaran, Bupati Situbondo Lakukan Sidak di Pasar

SANTRI GRUP akan menggarap potensi tambang timah, zirkon, silika, dan kaolin. Strategi penambangan yang diterapkan meliputi:Mengajukan konsesi sendiri,, Bermitra dengan PT Timah Tbk, dan Bekerja sama dengan pemilik konsesi lain.

Untuk mempercepat realisasi rencana, SANTRI GRUP telah membentuk 14 anak perusahaan dan 7 CV berafiliasi. Dalam dua tahun ke depan, mereka menargetkan pembangunan smelter timah di Bangka Belitung guna memperkuat hilirisasi hasil tambang lokal.

Sebagai bukti keseriusan, SANTRI GRUP telah membuka kantor dan mess karyawan di Kabupaten Belitung: Mess Karyawan: Jalan Pattimura No.24 RT.01 RW.01, Kelurahan Tanjung Pendam, Kecamatan Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung – 33415. Kantor Operasional: Jl Depati Gegedek No.5 RT.01 RW.01, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung – 33416.

Ke depan, SANTRI GRUP berencana membuka kantor di setiap kabupaten dan kota di Bangka Belitung untuk memperluas jaringan operasional dan mempercepat kegiatan pertambangan.

Ji Lilur menegaskan, kehadiran BALAD GRUP di sektor perikanan dan SANTRI GRUP di sektor pertambangan bukan hanya berorientasi pada keuntungan finansial, tetapi juga bertujuan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Bangka Belitung, Indonesia, dan bahkan untuk kemanusiaan global.

error: